Wanita Muda Ini Mengaku Dijabret Dan Kehilangan Uang Rp23 Juta, Ternyata Bohong

Editor: Redaksi author photo
SN (21) Mengaku Dijabret Dan Kehilangan Uang Rp23 Juta, Ternyata Bohong
KALBARNEWS.CO.ID (KETAPANG) - Seorang wanita muda berinisial SN (21) yang mengaku dijambret oleh dua orang laki-laki dan mengaku kehilangan uang senilai Rp23 Juta di Jalan Sutan Syaril Gang Dara Betuah, Kelurahan Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan, Ketapang, pada Sabtu (29/01/2022) ternyata tidak benar.

Hal tersebut disampaikan Kasat Reskrim Polres Ketapang AKP Primastya, kepada sejumlah awak media terkait informasi yang beredar adanya korban penjambretan kepada seorang Wanita muda tersebut, Senin (31/01/2022).

Kasat Reskrim Polres Ketapang AKP Primastya, menjelaskan awalnya wanita itu juga mengaku kehilangan uang tunai sebesar Rp.23 juta setelah diambil dari ATM salah satu Bank yang ada di Ketapang dan satu unit handphone merek iPhone 11.

Selanjutnya wanita tersebut membuat laporan polisi, dan kemudian polisipun melakukan pengembangan atas kasus tersebut.

“Namun setelah melakukan pengembangan dan penyelidikan, Polisi menemukan kejanggalan dan merasa curiga atas laporan korban tersebut,” terang Kasat Reskrim.

Akhirnya polisi melakukan  sejumlah pertanyaan kepada wanita tersebut dan kondisi fakta yang ada dilapangan menyatakan bahwa korban wanita yang mengaku dijambret itu akhirnya mengakui juga bahwa laporan tersebut palsu adanya.

Wanita asal Desa Tuan Tuan Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang itu ternyata sengaja membuat laporan palsu guna menguasai uang tunai tersebut untuk membayar hutang.

"Di tiga CCTV yang sudah kita periksa dan kemudian kita cek TKP di lapangan itu tidak menunjukkan yang bersangkutan ada di situ, kami juga melakukan pemeriksaan saksi-saksi, yang mana yang bersangkutan tidak juga ada di lokasi tersebut, jadi situ ada kecurigaan kami, yang menyatakan bahwasanya laporan yang bersangkutan itu palsu," ungkap AKP Primastya.

Saat dihadirkan di Mapolres Ketapang, Senin (31/1) malam, wanita itu juga mengakui bahwa laporan tersebut memang palsu. Ia terpaksa berbuat demikian guna menguasai uang tersebut karena terlilit hutang.

"Uang itu punya pacar saya, disimpan di ATM saya. Pacar saya mau meminjamkan uang itu ke orang lain, lalu saya tarik dari ATM. Karena saya kepepet, sangat butuh uang itu, saya pun membuat buat laporan palsu, bahwa saya dijambret," ujar Nadia.

Ia mengaku melakukan tindakan tersebut hanya seorang diri tanpa melibatkan orang lain. Dua orang pelaku yang sebelumnya dilaporkan ke pihak kepolisian itu juga fiktif belaka.

"Tidak ada, saya sendiri, saya tidak melibatkan pihak lain, saya hanya bilang ke teman saya saat itu, saya habis kena jambret," ungkapnya. 

Luka sayatan yang ada di lengan kanannya itu pun hasil perbuatannya sendiri untuk meyakinkan polisi bahwa dirinya benar-benar dijambret. 

"Saya sayat sendiri menggunakan cutter," akuinya. 

Di depan awak media ia meminta  maaf kepada semua pihak sebab telah membohongi pihak kepolisan dan warga Kabupaten Ketapang.

"Saye memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Kapolres Ketapang dan jajaran, juga kepada seluruh warga Ketapang atas kesalahan saya, atas kebohongan yang telah saya perbuat, saya menyesal," ujarnya. (Efyus).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini