Anggota DPRD Kalbar, Miftha SH.I |
Ia mendesak
Presiden untuk memecat Menteri Agama atau diberhentikan dari kursi menteri.
Karena telah acap kali membuat kegaduhan di tengah masyarakat yang saat ini
damai dan baik baik saja.
Menurut Sekertaris
DPW PPP Kalbar ini, selama ini umat non muslim sendiri tidak merasa terganggu
dengan bunyi pengeras suara di masjid atau musholah, bahkan ia menilai justru
dengan adanya suara adzan di masjid justru membuat mereka bangun lebih awal
untuk beraktivitas khususnya berdagang.
"Kami
mendesak Presiden Jokowi sebaiknya dipecat saja dari kursi Menteri karena
sering membuat kegaduhan dan keributan, yang notabane dia sendiri seorang muslim,"
tegas Miftah.
Miftha
menambahkan banyak hal yang seharusnya diurusi Menteri Agama tersebut bukannya
mengurusi soal pengeras suara mesjid maupun musholah, salah satunya kepastian
jemaah haji bagaimana apakah sudah diupayakan dan tahun ini apakah bisa
berangkat, serta diskotik yang justru buka hingga subuh, dimana didalamnya
terdapat orang mabuk-mabukan dan minuman keras yang justru dapat merusak dan
menggangu ketertiban dan masa depan bangsa.
"Selama
ini saudara kita yang non muslim tidak permasalahkan soal bunyi adzan di masjid,
Menteri Agama itu seperti tidak ada kerjaan mengurusi suara adzan, itu
diskotik yang berisik sampe subuh serta
kepastian Jemaah Haji yang diurus, jangan hal toa yang diurus," tegas Miftah
kepada awak media.
Sebelumnya
ramai pemberitaan terkait Statmen Meteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang
menganalogikan suara adzan seperti lolongan anjing, tentu ini mengundang reaksi
keras dari warga muslim di tanah air.
Diakhir
wawancara Miftah meminta Presiden memberhentikan Menteri Agama tersebut dan
mengganti dengan menteri yang lebih paham soal agama dan toleransi, bukan
menteri yang justru memecah belah kedamaian dan toleransi yang ada.
"Kita
mendesak Presiden Jokowi segara memecat Meteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tersebut
yang dapat memecah belah umat dan toleransi yang sudah terjalin baik," tutup
Miftah. (sul).
Editor : Aan