Ketua KPK RI, Firli Bahuri: Peran KPK Dan Media Sosial |
Tidak jarang, media massa yang diharapkan menjadi pilar keempat demokrasi justru menjadi corong kepentingan tertentu yang kurang mencerminkan kepentingan yang lebih luas.
Situasi ini
tidak luput dari perhatian Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli
Bahuri.
Hari Minggu
ini (20/02/2022) melalui akun Twitter pribadi miliknya, @firlibahuri, dia
menguraikan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang memungkinkan
penyebaran informasi di tengah masyarakat.
Firli Bahuri juga menggarisbawahi arti penting “revolusi digital” dalam merespon suara-suara yang menginginkan dirinya ikut bertarung di arena Pilpres 2024.
Mengapa
media sosial dengan berbagai aplikasi di platform digital dapat dengan mudah
menguasai arus informasi?
Menurut Firli Bahuri, hal ini tidak terlepas dari apa yang tadi disebutnya sebagai situasi dimana media massa terjebak dalam elitisme.
Bahkan di masa lalu, sebut Firli Bahuri lagi, ada “adagium” yang mengatakan, “The freedom of the press is the freedom of the owner of the press.”
“Pemilik
medialah yang akhirnya memiliki kendali atas media massa di masa lalu,” tulis
Firli Bahuri.
Sementara, seiring dengan perkembangan teknologi digital, media sosial yang banyak dikendalikan oleh individu dan kelompok bukan mainstream muncul sebagai pelengkap dan sekaligus pesaing media massa. Media sosial dengan berbagai aplikasi di platform digital membuat kendali berita tidak bisa lagi diawasi.
Dia menambahkan, perkembangan teknologi digital membuat semua anggota masyarakat kini bisa berkata-kata, dan suara yang tak pernah terdengar sekarang berbunyi nyaring di gendang telinga dan di depan mata.
Menurut hemat Firli Bahuri, perkembangan ini harus betul-betul dicermati dengan seksama. Kenyataan dimana platform digital telah menjadi platform utama yang menyingkirkan platform yang ada sebelumnya memungkinkan anggota masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi, dan pada gilirannya memproduksi informasi.
Firli Bahuri melanjutkan, keterbukaan sebagai salah satu ruh demokrasi dan perkembangan teknologi digital membuat arus informasi menjadi terbuka serta tidak bisa dibatasi.
“KPK menyadari perubahan ini sehingga semua bisa kami ajak berpartisipasi memberantas korupsi. Pantaslah jika kami memandang semua ini sebagai sebuah orkestra, karena kini semua memiliki alat dan bunyi-bunyian sendiri,” ujar Firli menekankan.
Terkait
dengan suara-suara yang mulai meminta dirinya tampil di arena Pilpres 2024,
Firli mengatakan, itu hanya suara arus kecil di rakyat bawah. Hal itu,
menurutnya, merupakan tradisi baru yang luar biasa.
“Demikianlah sahabat, terutama yang cemas oleh sebagian kecil masyarakat yang menyebut nama saya di sana sini,” tulisnya.
“Saya
sendiri sudah tegaskan, Desember 2023 saya akan mengakhiri tugas negara ini di
KPK. Saya tidak punya pikiran lain kecuali mengabdi pada negara dan menuntaskan
kerja sebagai ketua KPK,” demikian Firli Bahuri mengakhiri kultwit yang
diberinya judul #CatatanMedsosFB.[Sumber : Jaringan Media Siber Indonesia].
Editor : Aan