CEPH Griffith University Australia Apresiasi Cara LDII Tangani Covid 19

Editor: Redaksi author photo
LDII Gencar Laksanakan Vaksinasi Covid-19

KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Pusat Kesehatan Lingkungan dan Populasi atau Center of Environment and Population Health (CEPH), Griffith University Australia, mengapresiasi Penanganan Covid 19 yang dilakukan LDII.


Apresiasi itu terungkap saat Webinar Internasional dengan tema   Health Emergency and Disaster Risk Management Virtual Forum.

 

Sekretaris Umum.DPP LDII, H.Doddy T. Wijaya mengaku gembira langkah yang dilakukan LDII selama ini dalam membantu pemerintah untuk penanganan Covid 19 mendapat apresiasi.


 "Sejak Covid 19 ditetapkan sebagai pandemi, mendorong LDII membuat program yang langsung menyentuh masyarakat. Karena Covid 19 mampu diatasi jika ada semangat gotong royong ," ujarnya.


LDII diundang sebagai Pembicara bersama enam profesor sebagai pembicara kunci dari kalangan peneliti dan guru besar Universitas, regulator, WHO, dan organisasi nir laba yang fokus di bidang lingkungan, kesehatan, dan bencana global dari Australia, Amerika Serikat, Jepang, Philipina, dan Guinea-Bissau. 


"Saya hadir di acara yang langsung dipandu oleh Profesor Cordia Chu, Direktur CEPH Griffith University dan dibuka secara resmi oleh Inspektur Jenderal Negara Bagian Queensland itu mewakil Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso," ungkap Doddy.


Dalam presentasinya, Dody sebagai salah satu pembicara di antara sembilan pemateri, mengungkapkan beragam langkah yang ditempuh LDII dalam mencegah Covid-19. 


“Pada saat awal terjadinya Covid-19, kami menggelar webinar Pesantren Sehat, yakni upaya mencegah Covid-19 menyebar di pesantren-pesantren di lingkungan LDII,” ujar Dody. 


Pesantren selain pusat mencetak kader dakwah, bagi LDII pesantren juga memutar ekonomi warga di sekitarnya secara signifikan. 


Webinar tersebut menghadirkan pakar wabah atau epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, dan ormas-ormas Islam lainnya serta dari Kementerian Kesehatan. Selanjutnya, DPP LDII melakukan empat langkah penting diseminasi informasi dan edukasi mengenai protokol kesehatan, Tindakan preventif, tanggap darurat bagi warga yang terinfeksi dan terkena dampak, serta Tindakan restorative dan rehabilitasi. 


Langkah pertama sebagai edukasi pada awal wabah, di setiap majelis taklim diminta supaya menjaga jarak, mengenakan masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah melaksanan kegiatan di dalam masjid atau mushola. 


“Saat angka terpapar sangat tinggi dan pemerintah melakukan pembatasan sosial, DPP LDII mengirimkan surat edaran untuk melaksanakan pengajian melalui daring,” ujar Dody. 


Warga LDII di zona-zona merah bahkan melaksanakan salat Jumat di rumah masing-masing dan meniadakan salat Idul Fitri dan Idul Adha, 


“Pada kondisi wabah, pembinaan umat tidak kami hentikan. Karena dengan meningkatkan ketakwaan kepada Allah dan menjalankan protokol kesehatan, kami anggap sebagai langkah efektif menguatkan mental dan fisik umat,” papar Dody.


Selanjutnya, DPP LDII menginstruksikan dibentuknya Satgas Covid-19 pada level provinsi hingga kelurahan. 


Mereka mendapat tugas menegakkan protokol kesehatan, tanggap terhadap warga yang terkena terinfeksi, dan memberi bantuan berupa sembako kepada warga yang terdampak secara ekonomi.


“Kami menyediakan ruang isolasi mandiri, menyalurkan pasien ke rumah sakit untuk isolasi, hingga melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah dan tempat ibadah,” jelasnya. Selanjutnya, untuk kemandirian pangan dan obat-obatan herbal, DPP LDII memberi edukasi mengenai hidroponik dan penanaman tanaman herbal.


Selanjutnya, secara masif, DPP LDII menginstruksikan pelaksanaan vaksinasi massal bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, TNI dan Polri, bahkan partai politik. Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari upaya penyebaran Covid-19. 


“Langkah LDII ini menjadi perhatian Profesor Cordia Chu, Direktur CEPH Griffith University, yang akan melakukan riset mengenai peran ormas dalam hal ini LDII, dalam membantu pemerintah mengatasi dampak Covid-19,” pungkas Dody. (tim liputan).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini