Tokoh Adat Lintas Etnis Di Kalbar Ajak Siswa SPN Polda Kalbar Asal Papua Jaga NKRI

Editor: Redaksi author photo

Tokoh Adat Lintas Etnis Di Kalbar bersama Siswa SPN Polda Kalbar 
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Sejumlah Tokoh adat lintas etnis di Kalimantan Barat ajak siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) yang sedang melaksanakan pendidikan pembentukan (Diktuk) di SPN Polda Kalbar untuk menjadi penjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu terungkap dalam seminar kebangsaan yang dilaksanakan Ormas Perkumpulan Merah Putih (PMP) Provinsi Kalimantan Barat yang dilakukan bersama Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kalbar di rumah Radakng jalan Sutan Syahrir Pontianak, Sabtu (02/10/2021).

Seminar Kebangsaan menghadirkan narasumber Prof Dr Chairil Efendy, MS, Akademisi Universitas Tanjungpura yang juga Ketua Umum Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalimantan Barat, Prof Slamet Rahardjo, SH pakar Hukum yang juga Ketua Umum Paguyuban Jawa Kalbar (PJKB) dan Ir Jakius Sinyor, Birokrat yang juga Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Barat.

“Indonesia kaya dengan adat dan budayanya dengan ratusan etnis didalamnya dengan ribuan pulau tentu ini me njadi kekuatan kita, sehingga kita semua punya kewajiban menjaga keutuhan karena itu semangat Nasionalisme tentu harus terus di rawat,” ujar Prof Chairil Effendy.

Prof Chairil Effendy mengatakan banyak negara yang hancur karena terjadi perseteruan antar masyarakatnya tentu itu kemudian ada yang memanfaatkan untuk menghancurkannya, ia menyebutkan negara Unisoviet yang dulu besar kini terpecah.

“Kita semua harus mewaspadai adanya upaya memecah belah negara ini dengan cara apaun, persatuan dan kesatuan serta nasionalisme sangat penting ditumbuhkembangkan termasuk kepada siswa-siswa SPN yang sedang melaksanakan pendidikan ini,” jelasnya.

Hal yang sama disampaikan Prof Slamet Rahardjo, Ia mengatakan semangat toleransi harus terus dilakukan seperti pelaksanaan seminar saat ini dengan berbagai etnis dan agama dalam satu ruangan salaing tegur sapa dan saling menghargai antar sesame adalah bentuk toleransi.

“Ucapan salam baik lintas agama, lintas etnis dan budaya saling tegur sapa adalah salah satu bentuk toleransi dan ini harus terus dirawat dan dijaga diamanpun kita berada,” ungkap Prof Slamet Rahardjo.

Prof Slamet Rahardjo penguatan wawasan kebangsaan menjadi Pekerjaan rumah semua pihak termasuk Sekolah Polisi Negara (SPN) serta Perkumpulan Merah Putih (PMP) karena wawasan kebangsaan akan memperkuat nasionalisme serta menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sementara itu Ir Jakius Sinyor dalam pemaparanya mengatakan mejaga Adat Istiadat merupakan keniscayaan serta menjadi tugas semua, mkarena adat istiadat itu merupakan kekayaan negeri ini.

“Masyarakat Adat Dayak di Kalimantan Barat ini sangat kuat menjaga tradisi sehingga ini kemudian menjadi wadah silahturahmi dan komunikasi serta menjadi suatu kearifan local masyarakat di Kalbar,” jelasnya.

Jakius Sinyor mengatakan dengan kekayaan adat istiadat inilah kemudian menjadi modal masyarakat Dayak terus menjaga persatuan dan kesatuan antar sesama serta menjaga keutuhan NKRI.

Jakius Sinyor mengajak semua peserta seminar termasuk Siswa SPN Polda Kalbar yang berasal dari luar Kalimantan termasuk dari Papua untuk memperkuat rasa Nasionalisme dengan mencintai nilai luhur adat istiadat yang ada di daerahnya masing-masing. (ej).

Editor : Taufik

 

 

 

 

 


Share:
Komentar

Berita Terkini