![]() |
Hendrar Ajak Anak Muda Kota Semarang Berinvestasi Nama |
“Meskipun
saya sudah dewasa, tapi mungkin saya tidak lebih pintar dari para pemuda karena
masih belajar dan bergulat dengan keilmuan. Sedangkan saya hanya memiliki
pengalaman empiris seperti bertemu warga tiap hari, ada problem dan harus
dipecahkan. Menangnya Pak Hendi ini lahir duluan dan pernah jadi anak muda
sehingga lebih banyak pengalamannya,” ujar Hendi.
Hendi juga
bercerita bahwa dirinya tidak pernah bermimpi menjadi Wali kota seperti
sekarang ini. Mimpinya cukup sederhana, yaitu sekolah, selesai, kerja, menikah,
dan menyekolahkan anak.
“Tetapi
ternyata dalam perjalanan saya menemukan betapa pentingnya investasi nama.
Kalau kata orang investasi itu duitnya harus banyak, tapi ternyata tidak.
Dilakukan tanpa biaya yang besar namun manfaatnya luar biasa dalam hidup saya,”
imbuh Wali Kota Semarang tersebut.
Dirinya
mencontohkan bahwa setiap orang pintar pasti menjadi magnet dalam pergaulan, baik
itu secara akademis, maupun non akademis. Namun meski tak memiliki kemampuan,
Hendi menegaskan bahwa orang tersebut tetap dapat menjadi magnet dalam
pergaulan, dengan selalu berperilaku baik.
“Berbuat
baiklah pada teman-teman, jangan mencari musuh. Seperti sekarang ini jika
dibully pun saya memilih diam dan menjadikannya bahan introspesksi diri.
Ibaratnya paidomu adalah semangatku, semangat untuk memperbaiki Kota Semarang,”
ungkap Hendi.
Wali Kota
Semarang itu juga menambahkan bahwa investasi nama erat kaitannya dengan
networking atau jejaring. Jika sejak muda kita sudah membangun citra baik,
kelak saat circle kita sukses pasti ingin membawa kita sukses pula.
“Ilmu ini
harus saya tularkan kepada teman-teman. Ciptakan harmonisasi, keguyuban, dan
kondusifitas. Jangan jadi orang susah melihat temannya senang, dan sebaliknya,”
tegas Hendi.
Sementara
itu, Sabrang Mowo Damar Panuluh, atau baisa dikenal sebagai Noe Letto yang juga
hadir dalam kesempatan pun sepakat
dengan pemikiran Hendi. Dirinya bahkan melengkapi bahwa investasi ilmu juga
menjadi bagian dari investasi nama.
“Belajar dan
mencari ilmu itu tidak harus kaku dan serius seperti di sekolah, melainkan bisa
juga belajar dari banyak hal. Seperti pada malam hari ini, kita ngobrol santai
tapi banyak ilmu yang kita peroleh,” ujarnya.
Sabrang juga
berpesan bahwa sebagai anak muda beranilah mencoba banyak hal.
“Tidak
masalah gagal. Orang sukses itu pasti lebih banyak gagalnya dari pada
berhasilnya. Yang membuat dewasa dan tumbuh adalah kempuan dia bangkit dan
mengambil hikmah dari kegagalannya. Jika orang berhasil tanpa pernah gagal maka
dia tidak akan pernah menghargai kesuksesannya,” pungkasnya. (tim liputan)*
Editor : Aan