Foto : Penertiban PETI Di Kapuas Hulu (*) |
KALBARNEWS.CO.ID (KAPUAS HULU) – Forum Wartawan dan Lembaga Sosial Masyarakat (FW & LSM) Kalimantan Barat mengapresiasi serta mendukung upaya Kepolisian Resor (Polres) Kapuas Hulu yang berkomitmen untuk terus memberantas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang cukup meresahkan Masyarakat.
Sebagian
besar masyarakat dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) lingkungan yang ada di
Kabupaten Kapuas Hulu masih menaruh kepercayaan besar terhadap Kepolisian Resor
(Polres) Kapuas Hulu yang berkomitmen untuk terus memberantas Penambangan Emas
Tanpa Izin (PETI) yang cukup meresahkan.
Hal tersebut
disampaikan Sekjen FW & LSM Kalbar, Wan Daly Suwandi, kepada redaksi kalbarnews.co.id
melalui siaran persnya yang diterima pada Minggu (31 Oktober 2021), Ia yakin dan percaya
dibawah kepemimpinan Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Wedy Mahadi, persoalan PETI
Bumi Uncak Kapuas dapat teratasi.
"Dengan
beberapa kali penggerebekan yang dilakukan, kami dan masyarakat secara umum masih
menaruh kepercayaan yang besar, bahwa persoalan PETI di Kapuas Hulu akan
teratasi," ujar Wan Daly Suwandi.
Menurutnya,
memang terdapat beberapa laporan masyarakat terkait lokasi yang belum dilakukan
operasi, namun menurut Wan Daly Suwandi hal itu hanya tinggal menunggu giliran
waktu saja.
"Ya,
ada yang menganggap kalau mempermasalahkan terkait penangkapan PETI terkesan
polisi tebang pilih. Tapi kita harus fair juga melihat, antara kekuatan
personel yang dimiliki Polres dan luasnya cakupan wilayah Kabupaten Kapuas
Hulu. Saya yakin itu hanya soal waktu saja," ucapnya.
Wan Daly
Suwandi mengatakan ia dan masyarakat serta Forum Wartawan dan Lembaga Sosial
Masyarakat (FW&LSM) Kalimantan Barat mendukung polisi dalam upaya
pemberantasan PETI terutama di Kapuas Hulu.
Di sisi
lain, Wan Daly Suwandi menilai persoalan PETI di Kapuas Hulu bukan semata-mata
hanya persoalan penegakan hukum saja, tapi juga soal kesadaran masyarakat dalam
menjaga lingkungan dan keberlangsungan alam di Kapuas Hulu.
"Kesadaran
masyarakat juga perlu ditumbuhkan. Jangan hanya kepentingan atau keuntungan
sesaat, tega mengorbankan keindahan alam dan merusak ekosistem yang ada. Kalau
semuanya berharap pada polisi ya itu tadi, mereka juga terbatas. Tapi
masyarakat juga harus terlibat menjaga ekosistem alam," katanya.
Untuk itu,
lanjut Wan Daly Suwandi, masyarakat bersama perangkat desa setempat harus
berani menolak jika wilayahnya akan dijadikan galian untuk pertambangan ilegal.
Masyarakat
pun diminta dapat terus melakukan koordinasi hingga level kecamatan dan kabupaten
bersama aparat TNI dan Polri guna mencegah meluasnya kerusakan lingkungan
akibat PETI.
"Jangan
malah menyewakan lahannya, misalnya, harus ada kepedulian. Dan menurut saya
para penambang atau pelaku PETI juga harus mulai berpikir mulai sekarang, ini
demi keberlangsungan anak-cucu kita nanti. 'Matikan mesin Anda dan segera lah
berkemas pulang', sebelum ditertibkan," pesannya. (tim liputan).
Editor : Aan