JNE Pontianak Hadirkan Goll Aborasi Bisnis Online |
Melihat
urgensi ini, JNE sebagai mitra UKM Pontianak menggelar webinar JNE
Ngajak Online 2021 – Goll…Aborasi Bisnis Online 2021 Kota Pontianak, Senin (25 Oktober 2021).
Melalui
webinar ini diharapkan UKM di Indonesia, khususnya di Pontianak mampu berkembang dan bersaing di dunia
digital, baik dalam skala nasional dan global.
Dihadiri
lebih dari 180 pegiat UKM, bincang virtual ini dibuka Darmawan selaku Branch
Manager JNE Pontianak. Pihaknya berharap webinar ini mampu meningkatkan
penjualan produk UKM ke kancah internasional dan membuka peluang usaha.
Darmawan
kemudian mengungkap kaitannya dengan mendukung UKM, JNE baru saja meluncurkan marketplace bernama Kayongku.
“Minggu
lalu kami luncurkan di Ketapang kerjasama dengan stakeholder daerah dari Poltek, HIKMI, dan perbankan. Kami
berkolaborasi membentuk aplikasi marketplace
yang bernama Kayongku sebagai wadah membantu UKM di Ketapang”. Dengan adanya marketplace tersebut Darmawan berharap
UKM di Kalimantan Barat mampu naik kelas dan merambah pasar yang lebih luas.
Selain
Kayongku, JNE juga menghadirkan marketplace
bernama PESONA bagi pegiat UKM di seluruh Indonesia. “Pesanan Oleh-Oleh
Nasional (PESONA) hadir bagi UKM Pontianak dan seluruh Indonesia.
“Bagi UKM Pontianak
yang ingin dipromosikan bisa langsung ke kantor kami, produk dari teman-teman
bisa dimasukkan ke web-nya Pesona
Nusantara, ini marketplace nasional.
Tidak hanya makanan dan minuman, kerajinan tangan juga bisa kita bantu
pasarkan. Ini produk JNE untuk membantu UKM pasarkan produk” ujar Darmawan pada
Goll..aborasi Bisnis Online.
Darmawan
mengungkap kesiapan JNE Pontianak dalam mendukung dan memberikan solusi bagi
UKM selain menghadirkan promo berkala,
JNE Pontianak juga secara aktif merangkul UKM dengan beragam program seperti
apresiasi keanggotaan JLC (JNE Loyalty
Card), workshop, dan pelatihan
gratis seperti JNE Goll..Aborasi Bisnis Online.
Kaitannya
dengan digitalisasi, saat ini para pegiat UKM berlomba-lomba memasarkan
produknya secara online dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada. Hal ini
disampaikan oleh Rio Pratama selaku Founder
dan Owner Ryou Pastries.
“Alhamdulillah
saya cetuskan dari awal secara online, gencarnya di marketplace. Kami mengamati COVID kemarin banyak masyarakat yang
gajinya tidak dibayar penuh tapi masih ingin jajan, mereka bisa pakai layanan
Paylater yang disediakan marketplace,
itu tidak masalah buat saya.”, tukas Darmawan.
Merintis bisnis
kulinernya sejak 2018 silam, Darmawan telah menginisiasi penggunaan Instagram
dan Facebook Ads sebagai upaya memperluas pasar. Upayanya tersebut membuahkan
hasil hingga saat ini Ryou Pastries memiliki lebih dari 27.000 pengikut di
sosial media. Hal ini tak luput dari ketekunannya menjaga kualitas produk dan
layanan.
Tak
seperti Darmawan yang memulai usahanya secara online, Limin selaku Founder & Owner Aming Coffee harus
bertransformasi dan beradaptasi dengan kanal digital. Sejak 2002, Limin
membangun Aming Coffee dengan toko offline di Pontianak meneruskan usaha orang
tuanya.
“Buka
warung kopi pertama di jalan Haji Abbas tahun 2002. Dari situ kita mulai
semuanya masih serba tradisional, saat itu sudah berfikir memulai merek
sendiri. Jadi warung kopi pakai nama saya, Warung Kopi Aming. Supaya lebih
keren, kami buat Aming Coffee.”, buka Limin mengisahkan kilas balik bisnisnya.
Berangkat
dari menjajakan kopi bubuk di pasar tradisional Pontianak, saat ini Aming
Coffee mampu merambah pasar nasional yang mencakup 16 cabang di Pontianak,
Sintang, Mempawah, Sanggau, Singkawang, Jakarta, Tangerang, Jateng, dan
Yogyakarta.
Kesuksesan
Limin membangun belasan cabang ini tak lepas dari upaya digitalisasi yang
dilaluinya, baik melalui marketplace dan
membangun jaringan reseller di
seluruh Indonesia. Bagi Limin, reseller
mempermudah pemasaran produknya agar diketahui khalayak luas.
Salah
satu aspek penting dalam membangun merek di kanal digital adalah adanya
diferensiasi, apa yang membedakan suatu merek dengan merek lainnya agar
berkesan di hati pelanggan. Hal ini tercermin pada prinsip Limin yang tak ingin
melepas nilai tradisional yang ditanamkan keluarganya untuk Aming Coffee.
Nilai
tradisional ini menjadi diferensiasi Aming Coffee di tengah kompetitifnya
penjualan kopi di Indonesia. “Produksi kita memadukan tradisional dengan
modern, aspek tradisionalnya kami masih menggunakan bahan bakar kayu, ini kita
kombinasikan dengan cara modern untuk menghasilkan cita rasa yang khas dan
rasanya sudah cukup diterima oleh warga Kalimantan Barat.”, tutup Aming.
Sebagai
informasi, Pontianak merupakan kota ke-56 dari gelaran webinar JNE Ngajak
Online 2021 – Goll…Aborasi Bisnis Online 2021 yang sebelumnya telah dilakukan
di Tanjungpinang. Gelaran
webinar ini turut hadir dalam rangka memperingati hari jadi kota Pontianak yang
ke-250 pada 23 Oktober 2021.
Setelah
Kota Pontianak, gelaran roadshow ini akan kembali hadir di Kota Makassar pada 09
November 2021. Roadshow di 60 kota di
seluruh Indonesia, JNE Ngajak Online 2021 dimulai pada 26 Januari 2021 di
Samarinda dan akan berakhir pada 29 Desember 2021 di Ternate. (tim liputan).
Editor : Aan