Keluhan Limbah PT Pundi Semakin Meluas, Warga Minta Perusahaan Bertanggungjawab

Editor: Redaksi author photo
Limbah PT Pundi Yang dikeluhkan warga
KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) - Sudah hampir satu bulan warga Dusun Karya Usaha, Desa Kuala Mandor A Kecamatan Kuala Mandor B Kabupaten Kubu Raya mengeluh akibat dari tercemarnya saluran air milik warga yang saat ini bercampur dengan Limbah Sawit milik PT. Pundi Lahan Khatulistiwa.

Hingga saat ini warga belum mendapatkan bantuan selain drum bekas dari pihak perusahaan tersebut, untuk itu warga pun berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan agar masyarakat tidak lagi menggunakan air yang tercemar untuk MCK.

Sejumlah warga di Dusun Karya Usaha Desa Kuala Mandor A terpaksa masih menggunakan air yang tercemar oleh limbah PT. Pundi Lahan Khatulistiwa, lantaran perusahaan hingga kini belum memberikan air bersih kepada masyarakat yang terdampak.

Hal itu disampaikan Khofiyanti salah satu warga yang mengatakan dirinya kesulitan untuk mandi dikarenakan air yang tercemar, Dirinya mengaku jika perusahaan baru memberikan drum air bekas namun pasokan air bersih belum diberikan, padahal kebutuhan mendesak warga saat ini ialah air bersih yang menjadi tempat warga mandi dan mencuci.

"Saya pun tidak menggunakan drum tersebut, karna tidak ada air bersih, jika air pasang saja bisa baru bisa digunakan pada sore hari namun jika air surut kondisi air hitam dan berbau," tersangnya ketika ditemui redaksi kalbarnews, Senin pagi (06/09/2021).

Sementara itu Kepala Dusun Karya Usaha, Saliman mengatakan jika sejumlah warga sudah mengadukan kepada dirinya terkait pencemaran tersebut, Saliman mengatakan walaupun tanggul sudah diperbaiki, namun air sisa pencemaran masih mengendap dan mengotori parit-parit tempat warga mandi dan mencuci.

"Memang bantuan air bersih belum diberikan oleh perusahaan, masyarakat pun juga telah mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat di sekitar lokasi pencemaran, warga pun sepakat minta pertanggung jawaban dari PT Pundi Lahan Khatulistiwa  (PLK) yakni pendistribusian air bersih sekaligus dengan tempat penampungan air yang layak," jelasnya.

Kepala Dusun ini menyayangkan pihak Perusahaan yang hanya memberikan bantuan drum bekas kepada warga padahal kebutuhan warga bukan itu, warga juga meminta penanganan terkait kesehatan warga yang terdampak limbah tersebut.

“Pihak perusahaan memberikan drum bekas kepada warga dan itu sangat kami sayangkan karena drum tersebut sepertinya tidak bisa untuk menampung air karena bisa berkarat,” ungkapnya.

Terkait limbah yang dikeluhkan warganya, Saliman juga mengatakan memang air yang berasal dari limbah pabrik tersebut berwarna hitam dan berbau.(bian).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini