Sutarmidji: Sementara PAUD Dan TK Sebaiknya Jangan Dulu Belajar Tatap Muka

Editor: Redaksi author photo
kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Berdasarkan data satgas covid-19, Seluruh wilayah Kabupaten dan Kota di Kalimantan Barat berada di level 3, sehingga membuat sejumlah daerah tak terkecuali Kota Pontianak dan Kubu Raya menggelar kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dari tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga tingkat Taman Kanak-Kanak (TK).

Digelarnya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi siswa Sekolah Dasar dan taman Kanak-Kanak dibeberapa daerah disesalkan oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji, ia mengatakan seharusnya pemerintah Kota Pontianak tidak terburu-buru menggelar tatap muka bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-Kanak(TK).

Karena menurut orang nomor satu di Kalbar ini, anak-anak masih belum paham tentang protokol kesehatan, sehingga dikhawatirkan berisko terhadap anak tersebut,  Sutarmidji mengatakan saat ini fokus saja dahulu untuk pelajar tingkat SMA setelah mereka paham, baru ke tingkat SMP setelah sudah paham dan aman baru ketingkat SD untuk kelas empat hingga kelas enam, sementara PAUD dan TK sebaiknya jangan dulu belajar tatap muka.

"Menurut saya sebaiknya Pemkot Pontianak ini tidak gelar belajar tatap muka untuk Anak Anak TK maupun SD, karena mereka belum paham betul tentang protokol kesehatan, ngapain anak TK dan PAUD belajar tatap muka untuk apa," ujar Mantan Walikota Pontianak dua periode ini.

Ia menambahkan saat ini masih perlu pengkajian dan evaluasi guna memastikan benar-benar aman untuk pelajar dalam melakukan pembelajaran tatap muka.

Sementara itu Kepala Sekolah Dasar Negeri 08 Pontianak Barat, Budiarti mengatakan, kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)  dibagi menjadi dua sesi, yakni jam 07.30 hingga pukul 9.30 selanjutnya pukul 10 hingga pukul 12.00.

Sementara itu untuk hari belajar dimulai senin hingga kamis, sedangkan hari jumat diperuntukan bagi siswa yang membutuhkan bimbingan khusus.

Budiarti pun tampak meneteskan air mata terharu melihat anak-anak kembali bersekolah meski terbatas.

Ia yang sudah dua puluh tahun mengabdi disekolah ini berharap pandemi segera berakhir dan anak-anak dapat sekolah seperti sediakala.

"Saya sedih terharu mas karena sudah hampir dua tahun suara riuh anak-anak tidak terdengar lagi, dengan hadirnya anak-anak kembali ke sekolah saya sangat bahagia ruhnya seorang guru ada di anak-anak," Ungkap Budiarti kepada kalbarnews.

 

Pemerintah Kota Pontianak sendiri akan mengevaluasi sepekan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berlansung dan nantinya akan dipertimbangkan kembali apakah dilanjutkan atau kembali belajar dari rumah.

Baik orang tua maupun guru berharap kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap digelar meski dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.(samsul).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini