Kompol Kartyana Widyarso WP, SIK, MAP, |
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Memasuki musim kemarau tahun 2021, semua pihak yang terkait dalam Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan bencana asap di provinsi Kalimantan Barat perlu dimulai persiapan penanganan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Hal itu
disampaikan salah satu dari peserta didik (Serdik) Sespimmen angatan ke-61 yang
berasal dari Kalimantan Barat, Kompol Kartyana Widyarso WP, SIK, MAP, Ia menghimbau
warga Kalimantan Barat agar tidak melakukan pembersihan lahan dengan cara
membakar.
"Saat
ini Kalimantan Barat akan memasuki musim kemarau, sehingga kami menghimbau
masyarakat agar tidak membersihkan lahan dengan cara membakar, guna mencegah
Karhutla," kata Serdik Kartyana
Widyarso WP.
Semua elemen
termasuk Polda Kalbar juga mulai gencar melakukan sosialisasi sebagai langkah
awal dalam mencegah Kathutla, yakni dengan secara gencar melakukan edukasi dan
imbauan melalui media sosial kepada masyarakat Kalbar.
"Sosialisasi
dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat sampai ke tingkat desa, untuk
mengimbau warga agar tidak membakar lahan, terutama saat memasuki musim
kemarau," ujarnya.
Selain itu,
juga perlu dilibatkan pihak korporasi yang memiliki lahan perkebunan.
"Pihak korporasi juga kami libatkan untuk sosialisasi, sebagai peringatan
awal untuk tidak main-main dalam hal pembakaran hutan dan lahan,"
tegasnya.
Serdik
Kartyana mengingatkan kembali kejadian Karhutla pada tahun 2019, Polda Kalbar
menangani sebanyak 71 kasus, tujuh kasus di antaranya dilakukan oleh korporasi,
dan sisa 64 kasus dilakukan perorangan, dengan luas lahan yang terbakar mencapai
4.594,72 hektare.
Dia katakan,
kerugian di bidang ekonomi juga tidak terelakkan pada Karhutla 2019. Bandara
Supadio Pontianak saat itu sempat menutup penerbangan akibat jarak pandang yang
minim.
"Harapan
kita tidak ada lagi Karhutla, untuk itu kami ingatkan dan tegaskan kepada
masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan," pungkasnya.(tim
liputan).
Editor : Aan