![]() |
MUNAS MAjelis Adat Dayak Nasional (MADN) di Jakarta |
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Sempat terjadi kericuhan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Ke-V yang digelar di Menara Penisula Jakarta, akhirnya dari Musyawarah Nasional (MUNAS) tersebut diputuskan Dr. Drs. Marthin Billa, MM terpilih secara resmi sebagai Presiden MADN yang baru.
Kericuhn itu berawal dari ketersinggungan dirasakan oleh
utusan Kalimantan Timur (Kaltim). Pasalnya, menurut mereka sesuai dengan
giliran, Kalteng yang pertama, Kalbar yang kedua, dan seharusnya Kaltim yang
ketiga.
Nyatanya, justru Kalimantan Utara (Kaltara) yang
mendapatkan jatah sebagai Presiden MADN periode 2021-2026.
Kontan, utusan Kaltim mengecam pelaksanaan Munas Ke-V
MADN, Kaltim menyatakan tidak terima Presiden MADN yang terpilih, dan tidak
mengikuti Munas, Pemilihan menurut perwakilan Kaltim merupakan pemilihan
pribadi.
Perwakilan MADN Dagut H Djunas, menegaskan, Dr. Drs.
Marthin Billa, MM terpilih secara resmi sebagai Presiden MADN yang baru. Pada
saat pemilihan, mayoritas pemilik suara memilih Martin Billa. Berkenaan dengan
sikap Kaltim, dinilai lebih kepada luapan emosi saat saja.
“Perlu diketahui, kericuhan yang terjadi pada pemilihan
Presiden MADN lalu, juga terjadi pada pemilihan Presiden MADN periode 2015-2020
di Pontianak. Pelakunya sama dengan yang terjadi sekarang ini. Pada waktu di
Pontianak, pelaku kericuhan dikenakan sanksi adat karena aksi pemukulan yang
dilakukan,” kata Dagut, saat dikonfirmasi terkait Munas Ke-V MADN, Minggu
(20/6) via telpon.
Sementara itu, Ketua Steering
Committee (SC) Munas MADN Yakobus Kumis mengatakan, Munas MADN
Ke-V sudah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme, dan AD/ART MADN, serta tata
tertib yang sudah disusun oleh peserta Munas.
Yakobus Kumis melanjutkan, Munas MADN tidak semata untuk
mencari pemimpin, tapi lebih kepada ajang silaturahmi dari berbagai kalangan
untuk menyatukan hati, aspirasi dan pandangan tentang keberadaan, hak dasar,
cita-cita, juga harapan masyarakat Dayak Indonesia tentang kehidupan berbangsa
dan bernegara.
“Kami sadari, semakin banyak masyarakat Dayak yang peduli,
dan ingin membesarkan MADN sebagai wadah bagi masyarakat Adat Dayak. Hal
tersebut dapat dilihat begitu dinamisnya pelaksanaan Munas Ke-V MADN, yang
diwarnai ekspresi beberapa peserta yang mengungkapkan rasa ketidakpuasannya.
Ini tentu sebuah dinamika, dan semangat demokrasi yang muncul karena kecintaan
dan keinginan untuk membesarkan MADN,” kata Yakobus Kumis, dalam keterangan
persnya terkait pelaksanaan Munas Ke-V MADN, Minggu (20/6).
MADN, lanjut Yakobus Kumis, dinilai sebagai sebuah
organisasi strategis dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat Adat Dayak
Indonesia, lebih lebih menyongsong percepatan pembangunan IKN baru di
Kalimantan Timur.
Mekanisme Munas, dijalankan sesuai AD/ART. Mulai
dari sidang pleno pertama yang dipimpin oleh 5 (lima) orang pimpinan
sidang, berupa pengesahan quorum Munas Ke-V MADN, pembahasan dan pengesahan
jadwal acara, dan tata tertib Munas Ke-V, dan Pemilihan Pimpinan Sidang Pleno Munas
V MADN.
Sidang Pleno II, kata Yakobus Kumis, membahas, memberikan
pandangan umum dan tanggapan LPJ presiden dan pengurus MADN masa bakti
2016-2021. Diterima tanpa ada catatan oleh semua utusan DAD Provinsi
se-Indonesia termasuk DAD Provinsi Kaltim juga menerima.
"Rapat-rapat Komisi dan pengesahan rapat-rapat komisi
dijalankan sesuai mekanisme. Begitu juga dalam rapat Pleno berikutnya dalam
Pemilihan Presiden MADN," jelasnya lagi.
Dimulai dari penyampaian bakal calon, jelas Yakobus Kamis,
hingga menjadi calon presiden, yang kemudian dibawa dalam rapat tim nominasi
sesuai AD/ART. Ada 9 orang yakni Presiden MADN Ketua Majelis pertimbangan,
Sekjen MADN, dan 5 orang Ketua Umum DAD Provinsi se-Kalimantan, serta 1 orang
Ketua Umum DAD di luar Kalimantan yang di wakili oleh Ketua Umum DAD Provinsi
DKI Jakarta.
“Marthin Billa terpilih secara aklamasi menjadi Presiden
MADN masa bakti 2021-2026. Dilanjutkan pemilihan Tim Formatur Munas V MADN
untuk menyusun komposisi dan personalia pengurus lengkap MADN masa bakti 2021-2026,”
pungkas Yakobus Kumis. (tim liputan).
Editor : Taufik