KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Densus 88 Anti Teror harus segera bergerak menunjukkan prestasinya, setelah pemerintah menetapkan KKB Papua sebagai gerakan teroris.
Ind Police
Watch (IPW) berharap, sebulan setelah penetapan itu Densus 88 bisa turun ke
Papua untuk membersihkan aksi Teroris Papua yang meresahkan masyarakat, minimal
melokalisir gerakan kelompok teror tersebut.
Namun IPW
mengingatkan bahwa Teroris Papua lebih bengis, lebih terlatih, lebih solid dan
lebih canggih persenjataannya ketimbang Teroris non Papua.
Teroris
Papua seakan telah menorehkan fenomena baru dalam sejarah terorisme dimana
seorang jenderal bisa terbunuh dalam serangan teroris.
Gugurnya
Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, pada
Minggu (25/04) menjadi sejarah pertama adanya seorang perwira tinggi TNI yang
tewas dalam konflik di Papua.
Kasus ini
juga menunjukkan bahwa Teroris Papua sepertinya memiliki penembak jitu yang terlatih
dengan senjata mumpuni.
Ulah bengis
Teroris Papua ini terlihat juga dalam seminggu pada Minggu pertama April 2021.
Di era itu Teroris Papua sudah menewaskan warga dari berbagai kalangan, mulai
guru, siswa hingga tukang ojek di Kabupaten Puncak.
Selain itu
Teroris Papua merusak sekolah dan rumah-rumah warga. Bahkan KKB membakar rumah
anggota DPRD di Kampung Beoga.
Dari data
yang diperoleh IPW, Teroris Papua di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak misalnya,
memiliki 30 pucuk senjata api, terdiri dari berbagai merek, mulai dari laras
panjang hingga pistol genggam, di antaranya SS1 hingga M16.
Teroris
Papua terlihat cukup solid dan terafiliasi hanya pada satu kelompok, yakni
Organisasi Papua Merdeka (OPM). Berbeda dengan Teroris Non Papua yang terdiri
dari lima kelompok, yakni Negara Islam Indonesia (NII) yang berkembang sejak
pasca kemerdekaan Indonesia, Jamaah Islamiyah (JI), Majelis Mujahidin Indonesia
(MMI), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), dan Jamaah Ansharut Khilafah (JAK).
Sejak
Januari hingga Maret, Densus 88 sudah berhasil menangkap 94 terduga Teroris Non
Papua. Tentunya, setelah pemerintah menetapkan KKB sebagai Teroris Papua,
publik menunggu gebrakan operasi pencegahan dan penindakan terorisme oleh
Densus 88 di Bumi Cenderawasi itu.
Publik
menunggu mampukah Densus 88 menahlukkan gunung dan rimba raya tempat
persembunyian Teroris Papua. Selama ini Densus 88 sudah berhasil menahlukkan
Teroris non Papua yang bersembunyi di rumah rumah kontrakan padat penduduk di
perkotaan, dan kini "medan tempur baru" menunggu Densus 88.
Penulis :
Neta S Pane (Ketua Presidium Ind Police Watch)
Editor :Aan