KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) - Tingkatkan Kemampuan personilnya Lanud Supadio menggelar Latihan Search and Rescue (SAR) semester I tahun 2021 di Main Apron Lanud Supadio, Senin (25/01/2021).
Latihan yang digelar
rutin per semester tiap tahunnya ini, menitik beratkan pada kemampuan dan
kecepatan respon personel yang tergabung dalam tim SAR Lanud Supadio.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas
Operasi (Kadisops) Lanud Supadio Letkol Pnb Agung Indrajaya, yang menjelaskan latihan ini
dalam rangka penyegaran kemampuan personil TNI AU di Lanud Supadio.
Diskenariokan
bahwa pesawat tempur Hawk 100/200 yang dioperasikan seorang Pilot dari Skadron
Udara 1 Wing 7 Lanud Supadio mengalami permasalah saat mengudara, sehingga
mengharuskannya Eject (keluar dari pesawat pada kondisi darurat) untuk
mengurangi kerugian yang lebih besar.
Letkol Pnb Agung Indrajaya menjelaskan bahwa sebagai pangkalan yang
mengoperasikan pesawat tempur, Lanud Supadio harus
mempersiapkan segala sesuatunya apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
seperti terjadinya crash pesawat
didaerah latihan atau hal lain yang membutuhkan pertolongan dan pencarian
korban dengan segera.
“Sebagai pangkalan operasi yang mempunyai dua Skadron Udara salah satunya
merupakan Skadron tempur, tentunya kita harus memiliki dan menyiapkan personel
yang cekatan dalam bidang SAR untuk mendukung operasional penerbangan khususnya
apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan,” jelas Kadisops.
Ditambahkannya, jika pelibatan tim SAR ini
memiliki cakupan yang luas pula karena tidak menutup kemungkinan penggunaan dan
pengerahannya tidak hanya untuk kepentingan
militer namun dapat dilaksanakan bagi kepentingan umum seperti memberikan
bantuan bila ada bencana sehingga latihan yang terprogram terus dilakukan.
Kemudian Kepala Seksi Operasi dan Latihan (Kasiopslat) Disops Lanud Supadio Mayor Pnb D. Leonard Domatubun menambahkan dalam
latihan SAR kali ini,
berbagai seksi terlibat untuk mendukung kelancaran latihan.
“Semua seksi yang terkait dalam kegiatan SAR
kita libatkan baik dari unsur Polisi Militer, Intelijen, Angkutan maupun Rumah
Sakit sehingga setiap seksi mengetahui apa yang harus diperbuat ketika
benar-benar terjadi hal yang tidak kita inginkan Bersama,” pungkasnya. (tim
liputan).
Editor : Aan