KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) - Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad diwakili Aster Kasdam XII/Tpr, Kolonel Inf Utten Simbolon mengikuti Rapat Koordinasi Satuan Tugas Covid-19 di Aula Makodam XII/Tpr. Melalui rapat ini diharapkan dapat menemukan solusi, masukan dan saran serta mendiskusikan permasalahan yang ada dalam rangka optimalisasi Satgas Covid-19 guna percepatan penanganan Covid-19 di Provinsi Kalbar, Selasa (24/11/2020).
Rapat
dihadiri Gubernur Prov. Kalimantan Barat, Wakapolda Kalbar, Ketua DPRD Prov.
Kalbar, Kabinda Kalbar, Kadiskes Prov. Kalbar, Kepala BPBD Kalbar, Kepala
BPKP, Rektor Untan, para Ketua Satgas
Covid-19 Kabupaten/Kota, para PJU Kodam XII/Tpr, Polda Kalbar dan Pemda Kalbar
serta para Dandim dan Kapolres se-Kalimantan Barat.
Pangdam
XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad dalam sambutan yang dibacakan oleh
Aster Kasdam XII/Tpr menyampaikan, situasi penyebaran Covid-19 di Provinsi
Kalbar sampai saat ini masih terjadi peningkatan secara fluktuatif angka yang
terkonfirmasi Covid-19 di Wilayah Provinsi Kalbar.
Adapun
target operasi yang akan dilaksanakan fokus pada point sebagai berikut,
perubahan perilaku masyarakat terhadap protokol kesehatan terutama 3M ( Memakai
Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan) dan 3T (Trance, Tes dan Treat).
Memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Meningkatkan angka kesembuhan pasien
akibat Covid-19 dan mengurangi atau menekan angka kematian akibat Covid-19.
Mayjen TNI
Muhammad Nur Rahmad mengatakan, untuk mencapai target operasi tersebut salah
satu strategi yang harus dicapai bagaimana Fokus Zona Merah sebagai prioritas
untuk menjadi orange, dikontrol menjadi kuning, dan zona hijau dipertahankan.
"Oleh
karena itu, laksanakan Protokol Kesehatan, secara terintegrasi menerapkan
pendekatan Pentahelix yang melibatkan komponen-komponen yang ada di Polri,
Pemerintah Daerah, pengusaha, Toga, Tomas, Todat, media cetak dan media
elektronik," kata Pangdam XII/Tpr.
Pangdam
XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menekankan, Tugas Satgas penanganan
Covid-19 di lapangan bukan
hanya berdiri saja, akan tetapi memberi contoh dan mengingatkan masyarakat agar
disiplin terhadap protokol kesehatan.
"Selain
itu memberikan himbauan kepada masyarakat secara persuasif, edukatif,
komunikatif, humanis, proporsional serta tegas terutama berkaitan dengan 3M (
Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan) dan 3T (Trance, Tes dan
Treat)," tegas Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad.
Gubernur
Kalimantan Barat, H. Sutarmidji dalam keterangannya menyampaikan, rapat ini
sebagai evaluasi dan mengingatkan kembali tentang tugas - tugas dan fungsi
masing-masing anggota Satgas dan bidang - bidang.
"Sehingga
kita ingin mencapai target tertentu, di Kalbar ini pernah 71 persen tingkat
kesembuhannya. Kita lakukan beberapa evaluasi - evaluasi dan dari hasil evaluasi
tersebut kemudian kita lakukan tindak lanjut dan alhamdulillah beberapa hari
ini tingkat kesembuhan meningkat," kata Gubernur.
Tetapi hal
tersebut, kata Gubernur, ini tidak bisa dilakukan tanpa koordinasi semua
bidang, tidak hanya dengan Kodam maupun Polda. Satgas Provinsi ini sebetulnya
bersifat mengkoordinasikan, yang wajib menindak sebenarnya adalah pemerintah
Kabupaten atau Kota.
"Kalau
yang wajib melakukan tindakan sebenarnya adalah Bupati atau Walikota. Jadi kalo
ada peraturan yang paling benar untuk diterapkan adalah peraturan Bupati atau
Walikota, karena yang punya wilayah. Saya minta kepada Walikota dan Bupati
jangan takut mengambil tindakan," tegas H. Sutarmidji.
Sedangkan
Wakapolda Kalbar, Brigjen Pol. Asep Safrudin dalam acara menyampaikan, tugas
menangani Covid-19 khususnya dalam penegakan disiplin protokol kesehatan masih
belum optimal dan perlu ditingkatkan.
"Bukan
hanya menjadi tugas TNI-Polri dan Satpol PP dalam menegakkan protokol kesehatan
kepada masyarakat. Semua bidang yang tergabung dalam Satgas Penanganan Covid-19
harus seluruhnya bergerak," harap Brigjen Pol. Asep Safrudin. (tim liputan).
Editor : Aan