KALBARNEWS.CO.ID
(PONTIANAK) - Majelis Pimpinan Wilayah (MPW)
Pemuda Pancasila (PP) Kalimantan Barat tengah bersiap untuk mengadakan rapat
pleno diperluas. Rapat yang rencananya bakal diadakan pada tanggal 11 Juli
mendatang itu guna membahas masa depan organisasi pasca wafatnya Ketua MPW PP
Kalbar Firman Muntaco, beberapa waktu silam.
Wakil Ketua
I MPW PP Kalbar Uti Zulkifli mengatakan, rapat pleno diperluas digelar
berdasarkan petunjuk dari Majelis Pimpinan Nasional (MPN). Dirinya berujar,
peserta yang bakal berpartisipasi dalam rapat tersebut terdiri dari
fungsionaris MPW, Majelis Pimpinan Cabang (MPC) se-Kalimantan Barat, lembaga di
tingkat wilayah dan Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO).
"Rapat
pleno diperluas sesuai arahan dan petunjuk Majelis Pimpinan Nasional. Karena
terjadi kekosongan kursi Ketua MPW, itu (rapat pleno diperluas) salah satu
mekanisme yang harus kami selenggarakan. Pleno di tingkat pengurus MPW sudah
diadakan beberapa waktu lalu dan sudah membentuk panitia rapat pleno
diperluas," katanya saat konferensi pers di Sekretariat MPW PP Kalbar,
Jalan Gajahmada Pontianak, Selasa (23/6/2020).
Selain soal
masa depan organisasi, lanjut Uti, salah satu agenda yang akan dibahas dalam
penyelenggaraan rapat pleno diperluas nantinya ialah penyelesaian semua program
kerja (progja) selama periode 2017-2022. Uti lalu menjelaskan bahwa segenap
pengurus MPW PP Kalbar memang telah bertekad untuk menyelesaikan seluruh progja
yang telah disusun mendiang Firman Muntaco. Hal itu dilakukan untuk mengenang
jasa dan dedikasi almarhum selama memimpin organisasi yang hampir berusia 61
tahun tersebut.
"Sesuai
petunjuk MPN, MPW segera mengadakan pleno yang tentu ada suatu keputusan dalam
rapat tersebut. Rekan-rekan MPC lah yang punya hak dan wewenang nantinya. Kalau
memang itu tetap dijalani, siapapun, ya, silakan. MPN pasti menyetujui, tetapi
kita tidak boleh melanggar aturan. Sebagai organisasi besar dan patuh terhadap
aturan, maka kami berkomitmen untuk menaati segala aturan dan arahan MPN,"
tuturnya.
"Program
beliau (Firman Muntaco) banyak sekali, ya. Salah satunya adalah penyelesaian
administrasi keanggotaan. Nah, dengan segala daya dan upaya, kami bertekad
menjalankan seluruh program kerja hingga berakhirnya kepengurusan pada 2022
mendatang," lanjutnya.
Sementara
itu, Ketua Sapma PP Kalbar Dodi Setiawan memaparkan bahwa salah satu tujuan
diadakannya rapat pleno diperluas tersebut ialah menjawab pertanyaan publik
tentang kelanjutan organisasi Pemuda Pancasila Kalbar pasca ditinggal wafat
oleh Firman Muntaco.
"Satu
bulan belakangan ini, banyak pertanyaan yang masuk ke kita. Setelah wafatnya
ketua kami, siapa pengganti beliau? Banyak pertanyaan seperti ini. Baik di MPW,
MPC dan masyarakat luas," paparnya.
Dodi lalu
mengungkapkan bahwa sebagian besar kader Pemuda Pancasila sebenarnya masih
sangat membutuhkan sosok Firman Muntaco. Hal itu lantaran jasanya yang terlampau
besar dan kepiawaiannya dalam memimpin Pemuda Pancasila. Dodi bahkan meyakini,
jika bukan karena dipimpin mantan Bupati Melawi tersebut, eksistensi PP tidak
akan seperti sekarang.
"PP
berkembang, bersatu, besar dan jadi lebih baik adalah jasa beliau. Saking
besarnya jasa beliau, sebagian besar dari kami bahkan masih menginginkan beliau
yang memimpin meskipun kini beliau sudah tiada," pungkasnya.
Konferensi
pers tersebut tampak dihadiri pula oleh para Ketua MPC. Di antaranya Ketua MPC
Kubu Raya Wahyu Harianto, Ketua MPC Mempawah Herman dan Ketua MPC Kota
Pontianak Amril Agam. Hadir juga pada kesempatan yang sama jajaran pengurus MPW
Kalbar, pengurus lembaga di tingkat wilayah, Komando Inti MPW dan sejumlah
kader PP. (na/tim liputan).
Editor : Aan