KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) – Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar melepas sebanyak 4.219
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) secara virtual
di Jakarta, Ia meminta Mahasiswa KKN membantu melakukan edukasi new normal
kepada msyarakat desa, untuk mencegah terjadinya penyebaran covid-19.
“Kita mau
tidak mau mengajak masyarakat dimanapun untuk hidup sehat lahir dan batin.
Bagaimana menjauhkan diri dari kuman, virus, dan berbagai penyakit fisik lainnya.
Kemudian meningkatkan imunitas dengan makan-makanan yang bergizi, olahraga, dan
menguatkan keimanan kita,” ujar Menteri Halim.
Gus Menteri,
sapaannya, mengatakan, mahasiswa KKN seyogyanya juga dapat membantu masyarakat
desa dalam melakukan perencanaan pembangunan. Ia mengingatkan, rencana
pembangunan desa harus bertumpu pada permasalahan dan potensi yang dimiliki
desa.
Selain itu,
menurutnya, pembangunan desa juga tidak boleh lepas dari akar budaya desa itu
sendiri.
“Jangan
sekali-kali merencanakan pembangunan desa yang tidak bertumpu pada budaya desa.
Karena budaya adalah aset sosial yang tidak dimiliki oleh negara manapun.
Desa-desa kita sangat kaya dengan kekayaan budayanya,” ujar Mantan Ketua DPRD
Jawa Timur ini.
KKN
mahasiswa yang dilakukan Unand saat ini berbeda dari KKN biasanya. Saat ini,
KKN mahasiswa dilakukan di desa asal atau tempat tinggal masing-masing
mahasiswa, berbeda dari biasanya yang dilakukan di desa-desa tertentu yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi.
Menurut Gus
Menteri, selain dapat mencegah terjadinya peningkatan penyebaran covid 19,
sistem KKN tersebut menurutnya, akan mempermudah mahasiswa dalam membantu
melakukan perencanaan pembangunan desa. Pasalnya, mahasiswa KKN yang juga
merupakan warga desa setempat akan lebih mudah memahami dan melakukan pemetaan
masalah yang dialami desa.
“Kalau KKN
dilaksanakan di nagari (desa) yang berbeda dari tempat tinggal mahasiswa, maka
akan diawali dengan pemetaan problematika yang dialami oleh masyarakat. Kalau
dilakukan di desanya masing-masing maka urusan pemetaan pasti jauh lebih matang
dan selesai, karena dari hari ke hari mahasiswa sudah berada di tengah-tengah
masyarakat,” ujar Gus Menteri.
Rektor
Unand, Yuliandri mengatakan, di tengah
pandemi covid-19, KKN Mahasiwa Unand dilakukan melalui berbagai kegiatan
seperti halnya menjadi relawan sebagai tenaga pendukung dalam berbagai
pelayanan kesehatan mulai dari rumah sakit, Puskesmas, hingga proses produksi
produk APD untuk dibagikan kepada masyarakat.
Selain itu,
kegiatan KKN juga dilakukan melalui berbagai kegiatan penguatan pangan
keluarga, sosialisasi new normal, penguatan update profil desa, hingga edukasi
masyarakat dalam rangka penurunan angka stunting.
“Di awal
covid-19 mewabah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan punya satu program yang
memberikan peluang kepada mahasiswa di bidang kedokteran dan kesehatan untuk
menjadi relawan. Maka Unpad mengambil kebijakan bahwa mahasiswa yang menjadi
relawan itu kita kompilasikan langsung sebagai mahasiswa yang menyelenggarakan
KKN,” ujar Yuliandri. (tim liputan).
Editor : Aan