Danrem 121/Abw, Brigjen TNI Ronny, S.A.P bersama Ketua Persit Lepas Bibit Udang dan Ikan di Sungai Pawan |
KALBARNEWS.CO.ID
(KETAPANG) - Danrem 121/Abw, Brigjen TNI Ronny, S.A.P.,
didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcabrem 121/Abw, Ny. Rissa
Ronny melepas bibit udang dan ikan di Sungai Pawan, Kabupaten Ketapang,
Kalimantan Barat.
Dalam rangka
turut serta membantu upaya pelestarian udang dan ikan di Sungai Pawan, Kabupaten
Ketapang, Kalimantan Barat Kegiatan peduli tersebut dilakukan Brigjen TNI
Ronny, S.A.P., yang juga putra Kalbar kelahiran Ketapang untuk memberikan
contoh kepada masyarakat dan semua komponen untuk menjaga kelestarian udang dan
ikan di Sungai Pawan. Karena Udang dan ikan di Sungai Pawan sangat spesifik dan
khas.
"Jika
tidak kita yang memelihara kelestariannya, siapa lagi?,"ujar Brigjen TNI
Ronny.
Ia
menyebutkan, terhadap upaya menjaga kelestarian tersebut, bukan berarti
dilarang untuk menangkap udang dan ikan di sungai tersebut agar menangkapnya
dilakukan dengan cara memancing. Tidak dengan cara yang lain.
"Pemeliharaan
kelestarian ini dimaksudkan agar anak cucu kita bisa juga menikmatinya di
kemudian hari. Tidak hanya tinggal cerita untuk mereka,” katanya.
Brigjen TNI
Ronny, S.A.P., juga mengapresiasi Lomba Perahu Layar Dandim-1203 Cup. Lomba ini
sebagai upaya mengembangkan wisata Sungai Pawan. Hendaknya pemerintah daerah bergandengan
tangan mengembangkan wisata Sungai Pawan dengan seluruh komponen yang ada.
Dirinya
menyebutkan juga, keberadaan PSP-PEDAS sebagai organisasi masyarakat yang
memiliki hobi memancing di Sungai Pawan dan pemelihara daerah aliran Sungai
Pawan dari perusakan habitat fauna dan flora. Jika menangkap dilakukan dengan
meracuni sungai memang cara paling cepat mendapatkan udang dan ikan, tetapi
juga membunuh semua embrio udang dan
ikan.
Setelah
menyelesaikan rangkaian kunjungan kerja tersebut, Brigjen TNI Ronny beserta Ny
Rissa Ronny juga menyempatkan diri berziarah ke makam orang tua dan leluhurnya.
Makam kedua orangtuanya yang berada di kawasan Jalan Pawan I, Kelurahan Sampit,
Kec Delta Pawan dan ke makam leluhurnya Datuk Kaya Laksamana dan Datuk Kaya Muda
di Kelurahan Kauman Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang.
Dari sana,
beliau melanjutkan ziarah ke makam
leluhur istri tercintanya di Kelurahan
Tuan-tuan, Kec Benua Kayong, Kab Ketapang. Dilanjutkan ziarah ke makam Raja Kerajaan Tanjungpura. Imam Gadung, Imam Kerajaan Tanjungpura,
ketika itu, merupakan leluhur beliau.
Setelah itu, berkunjung ke Monumen Tugu
Rahadi Oesman, Ketapang, yang merupakan teman seperjuangan kakeknya saat
melawan penjajah Jepang di Desa Sei Besar Kec. Matan Hilir Selatan, Kabupaten
Ketapang.
Monumen Tugu
Rahadi Oesman dibangun untuk
mengingatkan anak bangsa, di lokasi tersebut pernah terjadi pertempuran besar antara pejuang di Sei Besar
melawan Belanda yang ingin kembali menjajah dengan membonceng NICA (Sekutu). Banyak
pejuang yang gugur di sana.
"Sayangnya pejuang-pejuang dari Sei Besar yang gugur
tidak tercatat dalam daftar nama
pahlawan di monumen tersebut. Kita berharap pemerintah daerah dapat menuliskan peristiwa pertempuran di Sei Besar Ketapang
di monumen ini sebagai pelajaran dan
kisah perjuangan heroik masyarakat Ketapang bahkan Kalbar dalam melawan
penjajahan,” harapnya.
Danrem juga
sempat bernostalgia tentang masa kecilnya. Sangat banyak kenangan hidupnya
tersimpan di Ketapang. Ia menyelesaikan SD dan SMP di Ketapang. Saat SMA ia
sekolah di Pontianak. Selepas itu, masuk Akmil, dan lulus tahun 1987. Selesai
pendidikan Akmil, negara menugaskannya berada di medan tugas yang berbeda. Ia
harus meninggalkan Kalimantan. Bertugas dari satu wilayah ke wilayah lain.
“Kini saya
dapat amanah tugas di kampung halaman. Mohon doa dan dukungannya agar amanah
ini dapat saya tunaikan sebaik-baiknya,” kata Danrem 121/Abw Brigjen TNI Ronny.
Turut serta
dalam acara pelepasan bibit, Ketua Pemancing Sungai Pawan - Pemerhati Daerah
Aliran Sungai (PSA-PEDAS) Ketapang, Heri S, Dandim 1203 /Ktp, Letkol Kav
Jamian, Kasi Ter Korem 121/Abw, Kolonel Inf Nyamin dan Kasi Pers Korem 121/
Abw, Kolonel Inf Abdurrahman. (tim liputan)
Editor : Aan