Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono |
Pontianak
(Kalbar News) – Polda Kalbar
lakukan pelatihan mengelola keuangan keluarga melalui produk pasar modal yang merupakan
rangkaian kegiatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-66, di Graha Khatulistiwa
Mapolda Kalbar yang dibuka Ketua pengurus daerah Bhayangkari Kalbar, Ny. Eka
Didi Haryono.
Turut
hadir Wakapolda Kalbar, Brigjen Pol Sri Handayani, pejabat utama Polda Kalbar
dan Bhayangkari daerah Kalbar.
Pelatihan
ini berkerjasama dengan PT. Bursa Efek Indonesia Wilayah Pontianak dengan
tujuan mengedukasi anggota bhayangkari mengenai investasi di pasar modal dan
mengelola resikonya dengan bijak serta terukur.
Dalam
Sambutanya Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono mengatakan Pasar modal
merupakan salah satu tempat dimana berbagai perusahaan atau lembaga yang
memiliki dana berlebih dan dalam hal ini berperan sebagai investor akan bertemu
dengan perusahaan yang memerlukan dana, dan nantinya akan terjadi kegiatan investasi
yang menguntungkan kedua belah pihak tersebut.
Dijelaskan
Kapolda Kalbar, ketika berbicara tentang pasar modal, hal apakah yang terbayang
pastilah berhubungan dengan penawaran dan perdagangan, berbeda dengan berdagang
di pasar, hal yang dijual di pasar modal adalah surat-surat berharga, namun
pasar modal juga hampir sama dengan pasar biasa dimana di dalam pasar tersebut
akan bertemu pedagang dan pembeli yang akan melakukan penawaran.
Dalam
undang-undang pasar modal no 8 tahun 1995 telah disampaikan mengenai pengertian
dari pasar modal.
“Pasar
modal merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
efek, serta perusahaan yang berkaitan dengan efek tersebut, efek yang dimaksud
di sini adalah surat-surat berharga seperti saham, obligasi, dan lainnya,
sedangkan perusahaan yang berkaitan dengan efek tersebut adalah perusahaan yang
membeli saham tersebut, “kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat
Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono SH MH
Mengelola
keuangan keluarga nampaknya begitu sederhana. namun dalam praktiknya banyak
sekali orang yang tidak mampu mengelolanya dengan baik. ini bukan soal besar
atau kecilnya pendapatan yang diterima, melainkan bagaimana membelanjakan uang
yang ada secara terarah sesuai dengan peruntukan berdasarkan skala prioritas.
“Alokasi
anggaran dan modal investasi yang ingin dikembangkan tidaklah sederhana, jika
tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan permasalahan ekonomi yang
pastinya akan berdampak kepada keluarga, “ungkap Kapolda.
Saat
ini, investasi dan pembelian saham juga bisa dilakukan melalui media
elektronik, semua dipermudah dengan adanya teknologi, namun semua juga diikuti
dengan perkembangan kejahatan melalui media, salah satunya penipuan melalui
sms, medsos dan aplikasi online.
Untuk
itulah, dari pelatihan ini para perserta mengetahui akan perkembangan bisnis
dan ekonomi, ditambah lagi perkembangan milenial ketiga saat ini just one clik
bisa melakukan transaksi/investasi online, “tuturnya.
kapolda mengharapkan pada seluruh Bhayangkari dapat memiliki pola fikir dan pola
sikap hidup yang konstruktif terutama dalam hal pemanfaatan dan pengembangan
pendapatan keluarga, serta mampu
menggunakannya sesuai alokasi dan
peruntukan berdasarkan skala prioritas keluarga. sehingga akhirnya anggota
polri akan tetap mampu bekerja secara produktif, focus dan penuh loyalitas
untuk melayani masyakarat secara profesional dan modern. (tim liputan)
Editor
: Heri K