Suhadi SW Ingatkan Masyarakat dan Para Pelajar di Kota Pontianak jauhi dan jadikan Narkoba musuh bersama

Editor: Redaksi author photo


Kombes (Purn) Drs. Suhadi SW, M.Si


Pontianak – Kalbar News
Masalah Narkoba di Kalimantan  Barat tidak boleh dianggap biasa biasa saja, tetapi harus dijadikan musuh bersama, karena Kalimantan Barat tidak ada satu Kecamatan pun yang terbebas dari peredaran Gelap Naroka.apalagi saat ini Kalimantan Barat tidak lagi sebagai Daerah Transit Narkoba, tetapi sudah menjadi Tujuan pemasaran Narkoba, hal ini disampaikan Suhadi SW didepan 720 Pelajar  SMA di Pontianak beberapa waktu yang lalu.

“Untuk menekan penyalahgunaan Narkoba, semua elemen masyarakat tidak boleh berdiam diri, tetapi harus ada upaya konkrit terutama dalam mengawasi Putra putrinya, agar mereka terhindar dari bahaya penyalahgunaan Narkoba,” Jelas Suhadi.

Kalimantan Barat secara geografi memiliki Wilayah perbatasan darat dengan Negara Tetangga,  Serawak Malaysia Timur sepanjang 867 Km. dimana disepanjang perbatasan tersebut,  terdapat 52 jalan setapak, yang bisa menghubungkan 30 Kampung di Malaysia.

Demikian juga wilayah perbatasan perairan, Kalimantan Barat memiliki wilayah perbatasan perairan sepanjang 1000 Km, terbuka secara langsung dengan Negara segi tiga emas penghasil Narkotika terbaik didunia yaitu Myanmar, Laos dan Thailand.

“Kondisi ini kalau dikelola dengan baik, akan berimplikasi terhadap kesejahteraan Masyarakat, namun sebaliknya jika tidak diawasi secara ketat oleh seluruh elemen maayarakat, maka akan dimanfaatkan oleh para Bandar Narkoba,” Ujar Suhadi SW.

ia mencontohkan penangkapan demi penangkapan telah diLakukan oleh Jajaran Kepolisian, Badan Narkota Naaional baik Provinsi maupun Nasional, Bea dan cukai dan Unsur TNI, sudah cukup banyak, bahkan pelaku Warga Negara Malaysia telah di Vonis Hukuman Mati di Pengadilan Negeri Sanggau, Namun hal itu ternyata tidak menyurutkan Nyali para Bandar Narkoba, tetapi justru peredaran gelap Narkoba masih saja terjadi.

Hal itu karena sesuai dengan hukum ekonomi makin tinggi permintaan makin tinggi harga, untuk mengurangi permintaan Narkoba ini, peran semua pihak harus ditumbuh kembangkan.

“Kita tidak bisa bergantung pada aparat Kepolisian. BNN. Bea Cukai dan TNI, tetapi semua pihak harus berperan secara aktif, mulai dari Rumah Tangga. para Dewan Guru, para Tokoh Agama, Tokoh Adat,  Kelompok Komunitas peduli Narkoba dan Sinergitas intansional harus terbangun dengan baik, karena  berdasarkan penelitian di Negara Negara Maju, ternyata penegakan hukum tidak efektif dalam menekan lajunya tindak kejahatan, tetapi justru tindakan yang bersifat Prepemtiv atau pencegahan dini melalui sosialisasi lebih efektif didalam menekan lajunya tindak kejahatan termasuk Penyalahgunaan peredaran gelap Narkoba,” Pungkas Suhadi. (mad)

Share:
Komentar

Berita Terkini