Photo : Google |
KUBU RAYA (Kalbar News)- Dari 118 desa di Kubu Raya, terdapat 21 desa yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). 21 desa ini tersebar dilima Kecamatan di Kubu Raya.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya, Mokhtar mengungkapkan ditetapkannya 21 desa di Kubu Raya sebagai desa yang rawan terjadinya karhutla ini berdasarkan hasil survey dan koordinasi antara BPBD bersama dengan Manggala Agni dan sejumlah pihak lainya.
"21 desa ini terdiri dari lima kecamatan seperti Sungai Raya, Sungai Ambawang, Kuala Mandor, Sungai Kakap dan Rasau Jaya,” ujarnya, belum lama ini
Mokhtar mengungkapkan 21 desa ini dinyatakan rawan karhutla ini, karena belajar dari pengalaman sebelumnya. Desa-desa ini kerap terjadi kebakaran hutan dan lahan dikarenakan selain banyak memiliki lahan gambut, masih minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan agar terbebas karhutla
“Untuk itu kami terus mengimbau masyarakat, agar secara bersama-sama menjaga dan melakukan berbagai langkah untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kubu Raya,” tuturnya.
Mengingat saat ini, lanjut Mokhtar sudah masuk status siaga bencana karhutla, pihak BPBD Kalbar juga telah menyanggupi jika sewaktu-waktu dilakukan water booming dan melakukan hujan buatan terutama disekitar kawasan vital seperti bandara supadio dan sekitarnya
“Kami juga selalu berusaha untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak membakar lahan sembarang terutama disekitar kawasan bandara, karena bandara ini salah satu objek vital dan merupakan salah satu pintu masuk ke Kalimantan Barat,” katanya .
Selain terus memberikan penyuluhan bagi masyarakat, kata Mokhtar beberapa waktu terakhir pihaknya juga terus berkoordinasi bersama BPBD Kalimantan Barat dalam meningkatkan kualitas para persoel BPBD dan Pokmas di Kubu Raya dalam menangani kasus kebakaran yang terjadi di daerah masing-masing.(rja)
Editor : Edi Suhairul