Mediasi antara perwakilan masyarakat Desa Pasak, Pasak Piang dan Desa Bengkarek Dengan perwakilan sejumlah perusahaan, untuk mencari solusi terjadinya banjir di desa itu. (mad) |
KUBU RAYA (Kalbar News) - Guna menindaklanjuti aduan masyarakat, seringnya terjadi banjir di Desa Pasak, Pasak Piang dan Bengkarek, Kecamatan Sungai Ambawang, yang di diduga akibat dari ulah sejumlah perusahaan yang beroperasi disekitar tiga desa itu. DPRD Kubu Raya memfasilitasi untuk diadakannya mediasi antara sejumlah perusahaan dengan perwakilan masyarakat tiga desa itu dan pemerintah Kubu Raya , di ruang Sidang DPRD Kubu Raya, Jumat (28/04/2017)
Pertemuan berlangsung cukup alot antara kedua belah pihak. Pihak perusahaan mengklaim permasalahan banjir, memang sudah sering sejak sebelum adanya investasi perkebunan kelapa sawit. Sedangkan menurut warga permaslahan banjir semakin parah setelah masuknya investasi perkebunan kelapa sawit di di tiga desa itu
Sementara perwakilan perusahaan meyakini , banjir sudah terjadi sejak asal mula, di lain pihak disadari pula pendangkalan memang terjadi di dasar sungai.
"Banjir yang terjadi ini memang terjadi sejak sebelum adanya perkebunan kelapa sawit, terutama untuk teluk bakung itu. Kita lihat di situ hampir setiap tahun terjadi banjir yang disebabkan terjadinya pendangkalan di sungai loncek," ujar Humas PT GAN, Abang Fandaisnandar
Melihat kondisi itu, kata dia maka pihak PT GAN sudah melakukan normalisasi, dan hasilnya pada Desember 2016 lalu banjirpun tidak terjadi, sedangkan untuk di Desa Pasak ada sekitar 6 KM yang akan dilakukan normalisasi oleh pihaknya dalam waktu dekat ini.
Sementara itu, Perwakilan dari masyarakat, Syuaib menerangkan, selain permasalah banjir , ada pula peramalahan lain yang dirasakan masyarakat dan diduga pula akibat ulah perusahaan pula yakni pencaplokan lahan milik masyarakat serta banyaknya tanaman milik masyarakat yang mati akibat dari banjir itu
"Terkait pencaplokan lahan masyarakat, kami harap juga bisa terselesaikan," ungkapnya
Sementara itu Wakil ketua komisi 3 DPRD Kubu Raya, Usman menjelaskan untuk sementara memang difokuskan pada masalah yang mendesak, sedangkan untuk masalah lain bisa dibahas dalam pertemuan yang bisa diatur di lain waktu.
"Kita bahas masalah banjir dulu, kalau permasalahan lainnya seperti adanya tanaman yang mati dan lainnya itu kita bicarakan dengan dinas-dinas terkait. Karena harus diteliti dan dikaji dahulu. Sebab, pohon apa saja kalau terendam banjir lama-lama kan memang bisa mati,"kata Usman.(mad)
Editor : Edi Suhairul