Gubernur Kalbar, Sutarmidji saat bertemu dengan Komite III DPD RI |
Pontianak
(Kalbarnews.co.id) – Gubernur Kalbar,
Sutarmidji mengatakan bahwa pendidikan jarak jauh adalah merupakan antisipasi kekurangan
guru serta lambannya Pendidikan di Kalbar, hal ini disampaikan Sutarmidji usai
menerima kunjungan kerja komite III DPD RI di ruang Praja I kantor Gubernur
Kalbar, Senin (03/01/2020).
Inventarisasi
Materi Penyusunan hasil Pengawasan DPD RI atas pelaksanaan undang-undang nomor
20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan undang-undang nomor 24
tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Provinsi Kalbar.
Orang
nomor satu di Kalbar mengatakan, sebelum Menteri Pendidikan punya wacana untuk
kuliah 5 semester kita sudah ada polanya yang Pendidikan sebenarnya dia
magangnya di Daerah-daerah yang memang kita adakan Pendidikan jarak jauh.
“Yang
bidang ekonomi seharusnya magang di Bumdes-bumdes yang ada, bayangkan 74.954 Desa
kalau setiap Desa itu bumdesnya ada semua kemudian ada 2 Mahasiswa Fakultas
Ekonomi magang disitu itu berapa besar dan cukup semuanya sehingga konkrit,”
jelasnya.
Wakil
Ketua I Komite III DPD RI, Evi Apita Maya mengapresiasi pemaparan yang
disampaikan oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji, banyak sekali masukan yang akan
disampaikan ketika melaksanakan rapat kerja bersama Menteri Pendidikan dan
Menteri Kesehatan.
"Jadi
apapun masukan yang ada kita akan kolaborasikan dengan temuan kita dari daerah
lain dan ada hal-hal yang menarik yang bisa dijadikan contoh untuk disampaikan ke Pusat," tegasnya
Evi
Apita Maya mengatakan ide-ide yang disampaikan Gubernur Kalbar diantaranya pendidikan jarak jauh yang selama ini menjadi
kendala di daerah di kepulauan karena jarak tempuh yang sangat jauh serta
temuan masalah ketidak seimbangan pembayaran antara klinik sama rumah sakit itu
bocoran dana yang dikeluarkan.
“Hal-hal
tersebut bisa menjadi sumber apa penyebabnya dana BPJS ini bisa bocor bisa
dijadikan bahan kita menyampaikan Aspirasi dari daerah-daerah, salah satunya di
Kalimantan Barat,” pungkasnya. (tha/tim liputan)
Editor
: Aan