Masyarakat Kubu Laksanakan Tolak Bala Kampung dan Pentas Seni Budaya

Editor: Redaksi author photo

Kubu Raya (Kalbarnews.co.id) - Tradisi Tolak Bala Kampung atau lebih dikenal Robok-robok menjadi Tradisi Masyarakat Desa Kubu  Kecamatan Kubu dan dilaksanakan rutin setiap Rabu Akhir bulan Safar.

Pelaksanaan Perayaan Tradisi Tolak Bala Kampung atau Robok-robok dipusatkan  di Masjid Babu Sadah Desa Kubu Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya .

Tampak hadir Kepala Dinas Perhubungan, Odang Prasetyo mewakili Bupati Kubu Raya, Camat Kubu Rustam Efendi Si. P., Kapolsek Kubu Iptu Hasiholan Saragih, Danramil 09 Kubu  Kapten Inf Supanggih, Anggota DPRD Junaidi S.Sos, Kepala Desa Kubu  Supardi serta Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat Kecamatan Kubu.



Dalam Sambutanya Tokoh Agama  Kecamatan Kubu H. Ismail Mansyur mengatakan Tradisi Tolak Bala Kampung atau lebih dikenal Tradisi Robok-robok adalah tradisi turun temurun yang dimaksudkan untuk keselamatan serta ketentraman kampung dimana Masayarakat yang melaksanakan berdomisili.

"Tradisi ini sudah lama dilaksanakan tidak lain tidak bukan demi keselamatan serta ketentraman kita semua, setelah kita berdoa kemudian kita makan bersama-sama tanpa membedakan mana pejabat dan masyarakat biasa," jelas H Ismail.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kubu Raya, Odang Prasetyo mengapresiasi Masyarakat yang tetap menjaga adat budaya dan tradisi robok-robok ini sehinga tetap lestari dan terjaga.

"Tradisi ini selain ada nilai Adat Budaya juga terkandung nilai kebersamaan dan kegotong-royongan oleh karena itu harus tetap kita jaga," ujar Odang Prasetyo.

Hal yang sama disampaikan Komandan Koramil Kubu, Kapten inf Supanggih, yang menyambut baik serta mengapresiasi pelestarian tradisi adat budaya robok-robok yang diikuti oleh semua elemen masyarakat.

"Tradisi Tolak bala kampung atau robok-robok ini menyatukan semua elemen masyarakat termasuk aparat TNI/Polri sehingga keharmonisan dan kemanungalan Aparat dan Masyarakat ikut terjaga," Ungkap Supanggih.

Kegiatan ini juga diisi dengan berbagai kegiatan Pentas Seni dan Budaya yang akan dilaksanakan selama 25 hari kedepan.

Ditandai dengan pelepasan secara simbolis Lomba balap perahu kato, lomba perahu dayung dan lomba perahu nelayan.(tim liputan)

Editor : Heri K

Share:
Komentar

Berita Terkini